 |
| Penyerahan bantuan secara simbolis. |
Ada empat bantuan yang diberikan. Pertama, bantuan dana langsung dari Pemerintah Daerah. Kedua, pemerintah Daerah menguruskan BPJS yang sebelumnya mandiri, dialihkan ke tanggungan pemerintah.
Ketiga, dibukakan rekening dompet peduli. Keempat, ada bantuan Corporate Social Resposibility (CSR) dari perusahaan swasta.
Cakka, sapaan akrab Andi Mudzakkar, menyebutkan, bantuan CSR ini berasal dari Hadji Kalla, BPJS Ketenagakerjaan, dan dari forum CSR Kementrian Sosial Republik Indonesia.
Cakka juga menjelaskan, jika dulunya bayi hidrosefalus ini tidak dibiarkan oleh pemerintah.
"Dulu ini tidak dibiarkan, seperti apa yang diberita media sosial. Mengurus BPJS mandiri sudah lebih awal tapi tidak diekspos. Mencarikan CSR juga masa, baru datang kemarin langsung mau dicairkan sekarang," jelas Andi Cakka.
Bahkan pihak pemerintah daerah juga sudah menanyakan ke pihak BPJS, kenapa Ahmad Romansyah saat ini dirawat jalan, sedang saat ini masih dalam tanggungan BPJS tahap perawatan pasca operasi pertama pemasangan selang dan akan menjalani operasi kedua pemasangan batok kepala.
Selain itu juga, Dinas Sosial akan mengusahakan tempat tinggal (kosan) orangtua Ahmad, di dekat RSUD Wahidin Sudirohusodo untuk memudahkan menjalani rawat jalan.
Nantinya rekening dompet peduli ini diwajibkan bagi orangtua Ahmad untuk melaporkan ke pihak Dinas Sosial jika, seluruh perawatan medis untuk Ahmad sudah selesai.
Sebelumnya orangtua Ahmad Romansyah, yang berdomisili di Dusun Pandoso, Desa Padang Lambe, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, kesulitan dana untuk kebutuhan sehari - hari Ahmad selama rawat jalan.
Karena Yusri hanya bekerja sebagai buruh serabutan dan saat ini tidak menghasilkan uang karena harus mendampingi istri dan Ahmad Romansyah menjalani perawatan medis di RSUD Wahidin, Makassar. (hms)
0 Comments
