Hal ini disampaikan saat menjadi pemateri dalam Dialog Kebangsaan dengan tema 'Islam Indonesia, Islam Moderat,' yang digelar Komunitas Simpul Peradaban Kota Palopo, di aula Hotel Mulia Indah Kota Palopo, Kamis 30 Maret 2017.
Ia berharap, agar semua komunitas bisa selalu mengadakan Dialog Kebangsaan seperti itu. Sebab menurutnya, itu salah satu jalan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnnya menjaga kebhinnekaan yang Indonesia punya. Apalagi saat ini 'proxy war' mengarah ke Indonesia, karena selain negara mayoritas Islam, Indonesia juga banyaknya kontaminasi kebudayaan-kebudayaan antar suku dan bangsa.
"Embrio gerakan radikalisme, khususnya di Sulawesi Selatan, itu belum muncul ke permukaan, namun tetap harus kita waspadai. Kami selalu mengatakan kepada seluruh komponen masyarakat dan pemerintahan, untuk selalu waspada gerakan radikal. Dengan adanya diaog seperti ini bisa menjadi penyadaran bagi masyarakat, khususnya generasi muda Kota Palopo," ujar Rajab.
Lebih lanjutnya ia mengatakan, masyarakat jangan terpancing dengan adanya ajakan-ajakan mengikuti aliran radikalisme yang telah marak terjadi.
Ketua Panitia Pelaksana, Andi Israfil, mengatakan, pada dasarnya dialog ini diadakan sebagai wujud keberagaman yang dipunyai Indonesia. Harapannya, agar dialog ini bisa memberikan pemahaman kepada generasi muda Kota Palopo, bahwa agama Islam sejatinya agama yang penuh toleransi dan rahmatan lilalamin.
Dialog ini dihadiri sejumlah OKP dan mahasiswa se Kota Palopo, yang berjumlah sekitar 60 orang. Hadir sebagai narasumber yakni Dr Hadi Pajarianto, MPd.I (Sekertaris PD Muhammadiyah Palopo), Dr Muh Irfan Hasanuddin MA (Dewan Penasehat GP Anshor Kota Palopo), serta Muhammad Rajab, SPd (Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Nasdem). (*/del)
0 Comments
