Siswa diminta agar menyumbang Rp600 ribu per siswa, dengan alasan karena kekurangan komputer untuk dipakai saat UNBK di SMA unggulan tersebut.
Salah satu orang tua siswa, kepada tekape.co mengatakan jika anaknya yang saat ini duduk di kelas 3 SMA Negeri 3 Kota Palopo harus membayar sebesar Rp600 ribu untuk ikut UNBK.
"Anak saya bilang kalau mau ikut ujian nasional online harus bayar Rp600 ribu pak. Itu harus dibayar karena komputer di sekolah masih kurang," ungkapnya, dengan meminta agar namanya tidak dipublikasikan, Selasa 4 Oktober 2016.
Sehingga, lanjut dia, dirinya menyampaikan ke anaknya jika memang harus dibayar, maka akan diusahakan. "Nantilah dilihat nak, kalau memang harus dibayar, ya kita harus bayar," ujarnya.
Sementara itu Kepala SMA Negeri 3, Arsyad yang ditemui di ruang kerjanya, membantah jika pihak sekolah meminta kepada siswa kelas III untuk membayar jika ingin ikut UNBK.
"Tidak benar jika pihak sekolah meminta kepada siswa kelas tiga untuk membayar sebesar Rp600 ribu jika ingin ikut UNBK," jelasnya.
Dirinya mengatakan bahwa memang ada permintaan sumbangan kepada siswa, tapi sebelumnya telah dilakukan rapat dan itupun yang meminta sumbangan yakni pihak komite sekolah, bukan pihak sekolah.
"Bukan pungutan, tapi permintaan sumbangan. Itupun permintaan sumbangan secara sukarela. Jadi tidak ada paksaan. Kalau tidak percaya, silahkan tanya ke ketua komite, Baharman Supri," katanya. (man)
0 Comments
