 |
| Launching website ICEESS. |
International conference on social science (ICEESS) ini mengangkat tema 'Strengthening Knowledge Integration for the World Civilization.'
Rencananya, akan didatangkan empat akademisi dari empat universitas ternama dunia, yakni dari Harvard University USA Diomond Y Bravo Phd, Monash University Australia Prof Nadirsyah Phd, dan University of Technology Malaysia Prof Dr Baharuddin Bin Aris, dan University of Toronto and Fellow at Trudeau Centre for Peace Conflic and Justice, Canada, Alexander Pelletier Phd.
Selain dari universitas luar negeri, juga akan ada pembicara dari para akademisi dalam negeri, yakni Dr Muhammad Syafii Antonio M.Ec dari STEI Tazkia Indonesia dan Dr Abdul Pirol MAg dari IAIN Palopo.
Sedangkan keynote speaker yakni Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA dari Director General of Islamic Education Ministry of Religious Affairs, Indonesia.
Rektor IAIN Palopo, Dr Abdul Pirol, pada press conference and website launch international conference on social sciences (ICEESS) 2017, Rabu 5 April 2017, menuturkan, international conference ini sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah dari akademisi Indonesia.
"Hasil international conference ini, bagi jurnal yang berhasil masuk seleksi, maka akan dipublikasi di jurnal internasional yang terindeks Scopus. Salah satu manfaatnya adalah, jurnal bisa dipakai untuk kenaikan pangkat disen. Sebab salah satu persyaratan naik pangkat, adalah pernah diterbitkan jurnalnya di jurnal internasional," jelasnya.
Dikatakan Pirol, para peserta dan pembicara pada international conference ini, nantinya juga akan diajak mengunjungi objek wisata di Kota Palopo dan Toraja.
Ketua Panitia Pelaksana, yang juga Wakil Rektor I IAIN Palopo, Dr Muhaimin, menuturkan, international conference menargetkan 300 peserta, dari seluruh perguruan tinggi yang ada, baik skala lokal, regional, sampai internasional.
Ia menjelaskan, beberapa tahapan dalam acara ini, yakni pada 1 Maret hingga 30 April 2017, penerimaan abstrak tulisan, 15 Mei 2017 pengumuman penerimaan abstrak. Bagi peserta yang abstraknya diterima, maka harus mengumpulkan full paper paling lambat 17 Juli 2017.
"Pada 10-12 Oktober 2017, baru berlangsung international conference, dan 1 November 2017, akan ada penyerahan artikel ke pihak jurnal," ujarnya.
Dijelaskannya juga, pelaksanaan international conference ini dilakukan kerjasama dengan sejumlah kampus di Indonesia dan luar negeri.
Kepala LPPM IAIN Palopo, Alya Lestari, menjelaskan, maksud dari tema international conference ini adalah bagaimana para akademisi ini mampu mengintegrasikan keilmuan sesuai di bidang masing-masing, untuk mendukung peradaban dunia. (del)
0 Comments
