Wakil Rektor II IAIN Palopo (duduk) saat berada di Mapolres Luwu. |
Kini, dosen di Fakultas Ekonomi IAIN Palopo ini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Luwu. Ia batal terbang dari Bandara Bua ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar karena candaannya tersebut.
"Awalnya itu, kami mendapatkan informasi dari pihak Bandara Bua, kalau ada orang bilang bom. Setelah itu kami langsung ke lapangan dan langsug mengamankan. Saat diatanya, warga tersebut bilang, hanya bercanda saja. Kami lakukan pengamanan karena ia mengeluarkan bahasa ada bom saat di Bandara Bua," jelas Kapolsek Bua, Iptu Rafli, SH.
Kapolsek Bua, menjelakskan kronologi kejadian kalau, Syarif diperiksa petugas bandara di bagian metal detektor. Tiba-tiba barang yang dibawanya berbunyi, calon penumpang tersebut mengatakan ada bom sambil tertawa-tawa. Sontak petugas pemeriksa terkaget dan langsung menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian ini.
"Jadi, saat itu petugas keamanan memeriksa barang bawaan Syarif, katanya dalam keadaan bercanda orang tersebut pun menjawab bom," ucapnya.
Atas hal itu, ia pun dibawa ke Mapolres Luwu untuk diperiksa dan dimankan beserta aatu kopor yang berukuran besar.
Sementara itu, Syarif, saat ditanyai alasan mengucapkan ada bom, ia mengatakan kalau niat awalnya bercanda, tapi ternyata melanggar hukum. Calon penumpang tersebut mengatakan kalau dirinya akan bereangkat ke Makassar.
"Niat awalnya bercanda petugas di bandara bua, saya cuma bilang ada bom. Saya tidak tau kalau ini ternyata melanggar hukum," ujarnya.
Perlu untuk diketahui, Bagi calon penumpang pesawat agar ini menjadi pembelajaran. Diimbau agar calon penumpang pesawat mematuhi peraturan yang ada. (ilham)