Ilustrasi. |
RAT ini dihadiri Kabid Distribusi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, didampingi Andi Tenriangka SP, Kasi Distribusi Pangan, Irwan SSos MSi.
Dari RAT tersebut terungkap, Gapoktan Mappideceng hingga kini mengelola dana bantuan sebesar Rp255 juta. Bantuan modal awal dari dana bansos sebesar Rp150 juta, dan pada 2013 ada bantuan lagi sebesar Rp75 juta. Dana ini kemudian berkembang hingga mencapai Rp225 juta.
Bendahara Gapoktan Mappedeceng, Muh Udin, mengaku, dari modal yang dikelola itu, dipakai untuk membangun gudang pabrik penggilingan padi sebanyak Rp40 juta.
"Bantuan awal sebesar Rp150 juta, dan pada tahun 2013, Gapoktan ini mendapat tambahan dana sebesar Rp75 juta. Dari tahun ke tahun, modal yang dikelola berkembang. Hingga kini, total modal yang dikelola sebesar Rp225 juta, dikurangi Rp40 juta untuk pembangunan gudang pabrik penggilingan," ujarnya.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Wajo, Hj Andi Nurliyani SP MSi, enggan berkomentar saat ditanya terkait banyaknya Gapoktan di Majauleng yang menikmati bantuan hanya pengurusnya saja.
Sebagai salah satu contoh di Kelurahan Paria, ada mantan ketua Gapoktan yang belum mengembalikan modal sebesar Rp50 juta, ke bendahara hingga sekarang. (ambo tang)