Adiatma. |
"Dalam muscab ini, dirangkaikan pameran, seperti pameran makanan tradisional dan lomba permainan tradisional, serta parade obor keliling kota Belopa. Setelah itu renungan di lapangan sepak bola Dg Risaju Belopa," ujar Ketua Sapma Luwu, Adiatma.
Alasan memilih konsep budaya dalam Muscab Sapma tahun ini, kata dia, untuk mengembalikan serta mengenalkan kembali budaya dan seni di kalangan pemuda di era modernisasi ini.
Dalam perlombaan seni dan budaya ini, akan diikuti oleh sejumlah anak pelajar tingkatan sekolah dasar dan sekolah menegah pertama se Kabupaten Luwu.
"Yang akan mengikuti lomba dalam rangkaian muscab ini yaitu pelajar se kabupaten Luwu, mulai dari tingkatan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama se Kabupaten Luwu. Tujuan dari itu agar Pemuda lebih mengenal budaya kita di tengah era moderenisasi ini," ungkapnya.
Sementara itu, untuk Permaina tradisonal yang akan di perlombakan seperti longga, amppang, gasing. Cukke, bom, ma katenteng, dan ma jengkal.
Menurut Adiatma, alasan memilih permainan tradisional karena, di era perkembangan teknologi ini permainan tradisonal mulai hilang di tengah-tengah masyarakat terutama pemuda, melalui ini untuk menyadarkan generasi muda terkait kearifan lokal permainan tradisional, dan pemuda juga harus tau bahwa permainan tradisional tidak kala serunya dengan permainan modern.
Selain itu, dalam pawai obor akan disiapkan 200 obor dan 200 pentungan, untuk pementasan drama akan diberikan tema 'Perbandingan Kehidupan Tradisional dan Modern.' (Ilham)