Jenazah korban saat terbujur kaku. |
Korban yang akrab disapa Aco ini adalah mahasiswa semester 4 Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, warga Belakang Kompleks Perum Green Songka Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo.
Dari keterangan orangtua korban, Amrah (60), dirinya bangun untuk melaksanakan salat subuh. Setelah selesai salat subuh, dia masuk ke kamar belakang dan menemukan korban sudah dalam kondosi gantung diri.
Saat itu juga, orangtua korban langsung meminta pertolongan kepada semua orang yang berada di dalam rumah.
Namun korban sudah meninggal dunia, sehingga orangtua korban bersama keluarga korban langsung memutuskan tali nilon yang melilit di leher korban.
Ka SPK dan anggota jaga Polsek Wara Selatan yang mendapat kabar tersebut, langsung ke lokasi kejadian. Sekira pukul 08.00 Wita, personil Unit Identifikasi Sat Res Palopo bersama Tim Dokkes dr Herman melakukan olah TKP.
Dari hasil olah TKP oleh Tim Dokkes yang dimpin langsug oleh dr Herman dipastikan jika korban meninggal dunia murni gantung diri.
Rektor Unanda Palopo, Dr Marsus Suti, membenarkan adanya kasus tersebut. Hanya saja, ia mengaku belum mengetahui persis apa masalahnya sehingga anak itu nekat bunuh diri.
Kapolres Palopo, AKBP Dudung Adijono SIk, menuturkan, pihaknya kini tengah menyelidiki motif dari gantung diri tersebut. "Motifnya sementara diselidiki. Dugaan sementara karena masalah keluarga," tandasnya.
Kapolres mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh orang serumah bernama Amrah. "Selesai shalat subuh,Amrah menuju rumah belakang, disitu dia melihat korban telah tergantung," jelas Dudung.
Dudung Adijono menambahkan, korban gantung diri dikarenakan ada tekanan psikologis. "Sudah diidentifikasi, korban murni bunuh diri, diduga karena tekanan jiwa," tambah Dudung. (***)