Hasilnya, semuanya dinyatakan lulus. Meski demikian, ada beberapa diantaranya mendapat uriu atau penurunan kyu bersyarat selama waktu tertentu. Mereka ini dianggap belum sepenuhnya menguasai tekhnis karate dan kata.
Peserta yang hadir dari beberapa dojo (perguruan) Karate Goju di Luwu Raya, yakni dari Luwu Utara, Kabupaten Luwu dan Kota Palopo.
Selain mengikuti ujian, para karateka juga mengikuti Gashuku atau latihan bersama dan dilakukan penyeragaman tekhnis oleh para guru karate atau pelatih.
Hadir dalam pelaksanaan ujian dan gashuku selama dua hari dari komisi tehnik dab dewan guru Komda Sulsel, Sensi Budi, Sensi Yansen La'adan Sidoin Darwis.
Sensei Budi, mengatakan, Luwu Raya merupakan gudang atlet karate, utamanya dari karateka Gojukai. Untuk itu, dirinya merasa bangga bisa terus hadir dan menjadi bagian dalam setiap kegiatan karateka di Luwu Raya.
"Sejumlah atlet karateka berprestasi yang menjadi aset Sulsel berasal dari Luwu Raya, seperti Faisal Sainuddin, Fidelis dan masih banyak lagi atlet karatela Gojukai yang sering mengharumkan nama Sulsel bahkan Indonesia," tutur Sensei Budi.
Sementara itu, Ketua Pelaksana ujian, Sensi Yansen La'a, menjelaskan, ujian penuruanan qyu atau kenaikan sabuk dilakukan secara bertahap dalam setiap tahun.
"Ini juga sebagai bentuk kepedulian komda Sulsel dan pelatih dojo mereka guna menunjang karier mereka di olahraga bela diri," ujarnya.
Disebutkan Yansen La'a, atlet karateka Goju Cabang Kota Palopo dan Luwu baru-baru ini mewakili daerah masing-masing untuk seleksi O2SN tingkat Sulsel, meski hasilnya belum maksimal. (che)
0 Comments
