Select Menu

Headline

Politik

Metro

Hukrim

Peristiwa

Video

Religi

» » » » Sesuikan Pesanan, Mesin Zaro Snack Sudah Sepekan tak Berproduksi

Sesuikan Pesanan, Mesin Zaro Snack Sudah Sepekan tak Berproduksi
PALOPO, TEKAPE.co - Produk khas Kota Palopo, Zaro Snack, yang diproduksi Perusahaan Daerah (Perusda) Kota Palopo, terbentur dari segi pemasaran. Pihak Perusda mengaku kalah bersaing dengan kompetitornya.

Kalah saing bukan soal rasa, namun salah satu faktornya adalah harganya lebih mahal dibanding dengan kompetitornya. Untuk kemasan harga Rp1000 per bungkus Zaro Snack, kompetitornya seperti snack Upin Ipin, cuma dijual seharga Rp500 per bungkus. 

Selain itu, Zaro Snack ini juga cepat kadaluarsa, hanya mampu bertahan sampai 8 bulan. Sebab kerupuk dari bahan baku jagung dan rumput laut ini tidak menggunakan bahan pengawet.

Hal itu terungkap saat kunjungan komisi III DPRD Kota Palopo, ke Perusda, Rabu 11 Januari 2017. Kunjungan kerja tersebut dipimpin Ketua Komisi III DPRD Palopo Budiman ST, bersama anggota komisi lainnya, yakni Budirani Ratu, Marigallang, dan H Zubir Surasman.

Dalam kunjungan tersebut, ditemui mesin produksi Zaro Snack sudah tidak berproduksi lagi. Menurut keterangan pihak Perusda, sudah ada sepekan tidak berproduksi, sebab tidak ada pesanan.

"Kita belajar dari tahun 2016, yang tidak pernah berhenti produksi, sehingga ada banyak yang kadaluarsa. Sehingga tahun 2017 ini, kita produksi kalau ada pesanan kebutuhan dari mitra kita. Misalnya dari Indomaret atau Alfamart dan toko yang telah menjadi mitra," jelas Direktur Utama Perusda Palopo, Amir Tarria SE MM, saat berbincang dengan anggota DPRD.

Ia menyebutkan, produksi disesuaikan pesanan karena Zaro Snack ini cepat kadaluarsa. Untuk mencari solusi agar tidak cepat kadaluarsa, Amir menyebutkan, pihaknya berencana akan mengadakan tabung nitrogen.

"Kami disarankan BPOM Makassar, memakai tabung nitrogen agar tidak cepat kadaluarsa. Alat ini dipakai oleh perusahaan snack seperti Taro dan semacamnya. Tidak cepat kadaluarsa dan tidak mempengaruhi rasa," katanya.

Ia menyebutkan, hingga kini, sudah ada ratusan bungkus yang terpaksa dikembalikan karena memasuki masa kadaluarsa atau expired. Dilaporkan, untuk kemasan 45 gram, sebanyak 113 ribu pcs, dan kemasan 12 gram ada 76 ribu pcs, yang dikembalikan karena sudah kadaluarsa dan belum laku.

Direktur Pemasaran Perusda Palopo, Asmal, S.Sos, mengakui soal harga kalah bersaing dengan kompetitor. Ia mencotohkan, untuk kemasan harga Rp1000 per bungkus Zaro Snack, kompetitornya seperti snack Upin Ipin, cuma dijual seharga Rp500 per bungkus. 

"Kita tidak bisa jual seharga itu, sebab HPP-nya saja (harga pokok produksi, red), kita sudah sekitar Rp3750 per bungkus. Rugi kita kalau dijual seharga Rp500 per bungkus. Kalau kemasan harga Rp5000, itu memang pasarannya kelas minimarket atau supermarket," katanya.

Selain itu, kendalanya juga karena Zaro Snack ini tidak memakai bahan pengawet, sehingga cepat kadaluarsa. (del)
Sesuikan Pesanan, Mesin Zaro Snack Sudah Sepekan tak Berproduksi
Mesin Zaro Snack yang sudah sepekan tak berproduksi. Gambar direkam Rabu 11 Januari 2017. 

Diposting Oleh Tekape

TEKAPE.CO adalah portal berita atau media online yang berpusat di Kota Palopo. Media ini didirikan untuk menjawab kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post
Comments
0 Comments

No comments:

Komentar Anda

Tinggalkan komentar untuk berita ini

Terbaru

Recent Posts Widget