HUT PHRI ke-48 di Kota Palopo, yang dihadiri Wagub Sulel, Ketua PHRI Sulsel, dan Wali Kota Palopo. |
Salah satu kerjasama yang ditawarkan adalah pengolahan durian Palopo menjadi pancake yang layak masuk hotel.
Ketua BPD PHRI Sulsel, Anggiat Sinaga, dalam sambutannya pada penutupan Rakerda ke-3 PHRI Sulsel di Gedung Saodenrae Convention Centre (SCC) Kota Palopo, Sabtu malam, 18 Februari 2017, menuturkan, pihaknya akan mengharamkan pancake durian dari Jawa masuk ke hotel-hotel di Makassar.
Sebab selama ini, kata dia, pancake durian masih didatangkan dari Jawa. Padahal menurutnya, durian Palopo tidak kalah lezat dari durian dari Jawa dan Medan.
"Saya orang Batak, tapi ternyata durian yang terkenal lezat di Medan itu, lebih bagus lagi durian punya Palopo. Makanya kami berfikir, untuk apa didatangkan dari jauh, kalau Palopo punya produksi yang lebih bagus," ujarnya, saat jumpa per, Jumat.
Ia menyebutkan, durian sebelum diolah memang dilarang masuk hotel. Namun setelah diolah, bisa disajikan di hotel dan restoran.
Sebagai bukti keseriusan PHRI, Anggiat akan menurunkan chef terbaik Makassar untuk mengolah durian dan sagu menjadi makanan yang sangat layak masuk hotel.
Pada penutupan Rakerda PHRI Sulsel, Sabtu malam, Anggiat memperkenalkan 10 chef yang diboyong dari Makassar untuk mengolah makanan khas Palopo menjadi sangat layak masuk hotel.
Selain itu, Anggiat juga meminta kepada seluruh hotel di Palopo agar menyediakan kuliner khas Palopo sebagai menu wajib di hotel-hotel.
“Saya minta kepada PHRI Palopo, agar pasca rapat kerja nanti, membuat edaran kepada seluruh hotel dan restoran di Palopo, agar menyiapkan kuliner khas Palopo sebagai menu wajib,” ujar Anggiat, yang disaksikan langsung ketua PHRI Palopo, Eri. (del)