Korban saat memberikan keterangan di kediamannya. |
Nenek yang hanya sendirian di rumah itu hanya pasrah dan merelakan sejumlah barang berharga miliknya digasak maling. Kawanan perampok itu membawa uang tunai Rp30 juta dan emas 100 gram, beserta buku tabungan berisi sekitar Rp100 juta.
Menurut pengakuan korban, perampok tersebut langsung masuk ke dalam kamarnya, dan langsung menindih dari belakang dengan posisi tengkurap dan menutup bagian mulutnya.
Selain itu, tangan dan kakinya diikat dengan kain sprei dan mukenah yang berada di dalam kamar.
Kondisinya yang sudah tua, membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Ia berteriak meminta tolong, namun diancam oleh perampok untuk tidak ribut dan terus menindih bagian belakangnya.
"Orang itu langsung masuk ke kamar saya mendorong kemudian menindih saya dari belakang dalam keadaan tengkurap. Saya meminta tolong tapi mulut saya langsung ditutup, kemudian tangan dan kaki saya diikat," tururnya, Jumat 31 Maret 2017.
Nenek Nurjum tidak bisa berbuat banyak. Ia juga hanya tinggal sendiri di rumahnya. Nanti sekira pukul 04.00 Wita, Nurjum bangun dan baru menyadari kalau barang berharga miliknya sudah digasak oleh perampok dan baru meminta tolong ke tetangga setelah ia salat subuh.
"Nanti selesai salat subuh baru saya meminta tolong kepada tetangga saya," ucap Hj Nurjum.
Sementar itu, barang berharga milik Hj Nurjum, yang berhasil digasak oleh perampok di dalam lemari kamarnya yaitu, emas sekitar 100 gram dan uang tunai sekitar Rp10 juta, dan dua buku tabungan yang berisi uang sekitar Rp100 juta.
Barang bukti yang berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian di lokasi kejadian, berupa kain sprei dan talkum yang dipakai mengikat tangan serta kaki korban, kotak uang dan emas, serta senjata tajam jenis parang yang diduga digunakan pelaku untuk mencungkil pintu rumah korban.
Saat ini, Kapolsek Bajo Barat beserta jajaranya masih melakukan identifikasi dan pemeriksaan.
Dugaan sementara, para perampok ini masuk kedalam rumah, Hj Nurjum melalui pintu belakang rumahnya. (Ilham)