Kabar tersebut mulai berseliweran di media sosial Facebook, Kamis 13 Oktober 2016. Yunus dikabarkan mengancam akan membubarkan MTs Al-Muhaymin karena dinilainya tidak layak sebagai sekolah. Saat itu, Yunus datang meninjau ke sekolah, yang juga Panti Asuhan tersebut.
Baca Juga: Anggap Ganggu PBM, Sekdisdik Palopo Bubarkan Seminar Ibu-ibu DWP
Ketua Yayasan Al-Muhaymin, Tisman Hasyir Abu Faatih, saat dikonfirmasi, Jumat 14 Oktober 2016, membenarkan jika memang sekolahnya sempat diancam untuk dibubarkan. Bahkan, Tisman mengaku, Yunus datang tanpa permisi dan langsung masuk ke kelas.
"Bukan hanya akan membubarkan sekolah ini. Yunus, juga sempat memprovokasi siswa MTs Al-Muhaymin untuk pindah ke sekolah negeri," ungkap Tisman Hasyir, dengan nada kesal.
Kepala MTs Al-Muhaymin, Sri Bulan, menambahkan, Yunus sempat menyampaikan bahwa MTs Al-Muhaymin yang dipimpinnya tidak layak dikatakan sekolah, sehingga lebih baik dibubarkan.
"Waktu Pak Yunus datang, tanpa permisi dia mengumpulkan siswa dan meminta kepada siswa untuk pindah ke sekolah lain yang berstatus negeri," kisahnya.
Selain meminta kepada siswa MTs Al-Muhaymin untuk pindah ke sekolah negeri dan akan membubarkan MTs Al-Muhaymin, Mantan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Palopo itu juga sempat mengeposkan foto-foto santrinya di media sosial.
"Seharusnya dia minta izin dulu untuk mengambil gambar siswa saya dan meng-upload foto-foto siswa di media sosial," kata Sri.
Salah satu santri MTS Al- Muhaymin, Mursida (13) juga mengakui kejadian itu. Ia mengaku, jika dirinya dan semua temannya diminta untuk pindah ke Sekolah Negeri.
"Saya dan teman-teman yang lainnya diminta untuk pindah ke sekolah negeri sama bapak itu (YUnus, red). Tapi saya bilang kalau saya suka sekolah di sini (MTs Al-Muhaymin, red), karena dapat belajar bahasa Arab," tutur Mursida.
Sekdisdik Kota Palopo, Yunus, saat dikonfirmasi terkait hal itu, membantah jika akan membubarkan sekolah itu. "Itu tidak benar. Apa kapasitas saya untuk membubarkan sekolah itu," tegasnya.
Ia mengatakan, jika kedatangan ke sekolah tersebut meninjau dan mengawasi proses belajar mengajar. Ia menyebutkan, jika kabar yang beredar tersebut hanya menyusun fetakompli untuk menjatuhkan dirinya. "Saya hanya mau melihat sekolah itu baik, sehingga saya berikan pengarahan, bukan marah-marah," tandasnya. (umr)