 |
| Wahyu Napeng saat meninjau petani di Luwu. |
Padi membusuk di deberapa desa di empat Kecamatan, seperti Kecamatan Suli, Padang Cappa di Belopa Utara, Padang Sappa di Kecamatan Ponrang, dan Bassiang Timur di Kecamatan Ponrang Selatan.
Di Desa Padang Sappa, padi sudah rebah dan bercampur lumpur. Hal yang sama terjadi di Bassiang Timur.
Salah satu petani di Bassiang Timur, Apring mengatakan gabahnya ditolak karena busuk lebih 100 karung.
"Dimana mau ambil uang bayar traktor, ongkos ojek gabah dan yang lainnya semua serba diutang," ungkapnya.
Hal ini diperparah dengan tidak adanya penjemuran gabah sehingga gabah yang basa hanya bisa ditampung di karung saja.
Sementara petani di Padang Lambe, Dakke, menyoroti Tim Serap Gabah Petani, karena sibuk pesta panen di Walmas, tapi tidak memperhatikan masyarakat di Luwu bagian selatan yang menjerit karena padi membusuk.
"Itu saja terus serap gabah, tapi petani yang gagal karena padi busuk tidak ditinjau," ungkapnya.
Ketua Perpadi Luwu, Wahyu Napeng, yang juga anggota DPRD Luwu dari Fraksi Nasdem, turun langsung meninjau kondisi ke Desa Padang Cappa dan Bassiang Timur memberikan solusi kepada petani dengan menawarkan mengangkut gabah mereka ke penjemuran di Kamanre, supaya bisa digiling menjadi beras.
"Silahkan angkat gabahnya bawah ke penjemuran saya di Kamanre, saya juga akan fasilitasi mobil untuk diangkut ke trmpat penjemuran," ujar legislator Nasdem Luwu ini.
Bakal Calon Bupati Luwu ini merasa terpanggil, karena sebagai ketua perpadi harus mengetahui kondisi di petani. Dirinya juga menyesalkan jika tidak ada perhatian pemerintah pada petani yang mebgalami masalah seperti ini. (Rilis)
0 Comments
