Select Menu

Headline

Politik

Metro

Hukrim

Peristiwa

Video

Religi

» » » » » Tender Online di LPSE Palopo Diduga Dimainkan

Tender Online LPSE di Palopo Diduga Dimainkan
PALOPO, TEKAPE.co --- Aroma permainan monopoli mulai tercium di Lembaga Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) Kota Palopo, kuat dugaan ada kerjasama antara panitia lelang dengan rekanan tertentu untuk memenangkan paket pekerjaan.

Beberapa proyek pekerjaan yang diduga ada monopoli yakni pekerjaan fisik irigasi  Murante dimenangkan perusuhaaan yang menggunakan Surat Keterangan Terampil (SKT). Dimana tenaga kerja atau tukang yang digunakan bukan yang tertera pada dokumen lelang.

Tidak hanya itu, paket pengawasan pembangunan Puskesmas Benteng Kecamatan Wara Timur juga terdapat keganjilan. Pemenang paket tersebut tidak memiliki dokumen sebagaimana yang dipersyaratkan dalam lelang.

Menurut salah seorang rekanan yang meminta namanya tidak dipublikasikan, bahwa dalam proses lelang di LPSE Palopo tidak ada yang bisa menang murni. Semua rekanan pasti mendapat arahan dari panitia, sehingga memenangkan paket yang diikutinya. "Dokumennya tidak lengkap, tapi dia menang. Tidak mungkin bisa menang kalau tidak ada yang arahkan," ungkapnya.

Ia mencurigai, panitia lelang yang memenangkan rekanan meski tidak lengkap dokumennya, ditengarai bekerja sama dengan oknum yang memiliki pengaruh kuat di kota ini. Sehingga panitia lelang mempunyai keberanian melakukan perbuatan yang melanggar hukum.

Meski dokumennya tidak dapat dilihat langsung dalam LPSE, kata dia, namun dapat dibuktikan dengan rekanan yang memenangkan paket-paket tersebut tidak mengikuti pembuktian.
Syarat utama dalam mengikuti proses lelang adalah ikut pembuktian, untuk mengetahui apakah dokumen yang disiapkan lengkap. "Syarat utamanya itu harus ada SBU dan ikut pembuktian," tandasnya.

Selain dokumen pada pekerjaan proyek tidak lengkap dimenangkan orang tertentu, pada pelelangan jasa konsultan juga terjadi hal yang sama. Anggaran diatas Rp50 juta untuk jasa konsultan mengikuti proses tender, namun pada faktanya mereka yang tidak memiliki dokumen yang dimenangkan.

Informasi yang dihimpun, kontrakator tidak lagi berani ikut tender apapun di LPSE Palopo, jika tidak mendapat arahan dari panitia lelang mereka tidak akan ikut, sebab menurutnya, lebih baik di LPSE diluar Kota Palopo.

"Sia-sia kita ikut tender, karena pasti kita kalah. Hanya buang waktu saja karena pemenangnya sudah ada sebelum tender. Tender hanya formalitas," ungkap EN, seorang kontraktor berdomisil Palopo, tetapi malah memilih ikut tender di wilayah Luwu Utara dan Luwu Timur.

Ia menambahkan, untuk jasa konsultan pun semua harus lewat satu pintu. Ia mengaku pernah ikut, setelah mempelajari tenyata peserta lelang sudah ada yang diarahkan menjadi pemenang. "Jasa konsultan itu sudah ada orang yang dipasang, jadi semua harus lewat dia," katanya.

Sumber lain menyebutkan, proses tender untuk jadi konsultan harus melalui seseorang yang berinisial SD. Ia tugasnya hanya melayani khusus jasa konsultan. (man)

Diposting Oleh Tekape

TEKAPE.CO adalah portal berita atau media online yang berpusat di Kota Palopo. Media ini didirikan untuk menjawab kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post
Comments
0 Comments

No comments:

Komentar Anda

Tinggalkan komentar untuk berita ini

Terbaru

Recent Posts Widget