Ketua ARLI Palopo, Abdul Rauf Rahim. |
Dengan liburnya pabrik di China atau Tiongkok, berpengaruh terhadap turunnya harga rumput laut di Kota Palopo. Harga rumput laut di tingkat petani di Kota Palopo, sisa Rp6.800 per kg, yang dari sebelumnya berada pada level Rp7.000 per kg.
Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Kota Palopo, Abdul Rauf Rahim, Kamis 9 Januari 2017, menyebutkan, hari raya imlek berpengaruh terhadap turunnya harga rumput laut di Kota Palopo. Sebab negara Tiongkok yang menjadi pasar ekspor rumput laut gracilaria, libur panjang sepekan menjelang dan sesudah imlek.
"Ini tentunya berpengaruh terhadap harga rumput laut. Namun pengaruhnya tahun ini tidak terlalu signifikan. Sebab produksi di tingkat petani sangat kurang, yang diakibatkan oleh faktor hujan yang cukup tinggi, sehingga banyak rumput laut yang ada di tambak mengalami gagal panen," jelasnya.
Akibat banyaknya gagal panen ini, sehingga penurunan harga terjadi tidak terlalu signifikan, hanya berkisar antara Rp100 atau Rp200 per kilo.
"Harga gracilaria saat ini di level Rp6.800 per kg di tingkat petani dan pengumpul, yang sebelumnya Rp7.000 per kg," ungkapnya.
Diharapkan, kata dia, harga tersebut dapat tetap bertahan dan stabil dengan mempertahankan kualitas rumput laut yang ada, demi keberlangsungan siklus perdagangan rumput laut yang menguntungkan semua pihak, mulai di tingkat petani sampai industrinya. (del)