NH menyebutkan, Golkar dilahirkan untuk mendukung pemerintah. Untuk itu, kader tidak alasan apapun untuk tidak mendukung Judas dalam pemerintahan. Sebab itulah doktrin Golkar.
"Akan lebih terhormat jika kita menyampaikan kritik dengan cara baik-baik, dibanding harus menjadi oposisi dengan teriak di jalan," tegas Ketua Harian DPP Golkar itu.
Hal itu disampaikan NH pada acara temu kader Partai Golkar Palopo, Rabu 4 Januari 2017, di Gedung Saodenrae Convention Centre (SCC) Palopo.
Selain itu, NH juga memastikan, Golkar akan kembali mengusung H Muhammad Judas Amir, pada Pilwalkot Palopo 2018, mendatang.
Kepastian akan mengusung kembali itu jika selama kepemimpinan Judas Amir, saat ini, dinilai kerjanya merata di masyarakat Palopo.
Menurut NH, buat apa pertumbuhan ekonomi tinggi, jika pemerataan pembangunan dan ekonomi di masyarakat tidak merata dan hanya terpusat di satu tempat. Menurutnya, pemerataan yang paling utama dalam pembangunan.
"Itulah konsep 'Sulsel Baru' yang kami usung. Peningkatan ekonomi Sulsel cukup besar, lebih dari 7 persen. Namun pertanyaannya, apakah ada pemerataan di masyarakat? Itu masih tanda tanya besar. Jika pemerataan pembangunan dan ekonomi di Palopo, maka saya pastikan akan kembali mengusung Judas Amir pada Pilwalkot Palopo mendatang," tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Palopo, H Muhammad Judas Amir, menyampaikan, meski dirinya saat ini adalah pengurus Partai Nasdem, namun dirinya tidak akan menutup keran untuk Golkar di Palopo.
"Saya sebagai pemerintah, Palopo ini bagai sawah yang berpetak-petak. Ada petaknya Golkar dan partai lain. Supaya tanamannya subur, maka harus ada pengairan. Insya Allah, saya tidak akan menutup keran ke sawah Golkar," tandasnya.
Judas saat menghadiri temu kader tersebut, memakai baju batik warna kuning. Ia mengaku itu adalah baju Golkar. "Saya pakai baju Golkar, karena banyak baju Golkar di rumah. Tapi saya anggota Nasdem," tandasnya. (del)
0 Comments
