Direktur SRC, Surahman, saat membuka acara launching dan rilis hasil survei perdananya. |
Penyampaian hasil survei tersebut dirangkaikan dengan Launching lembaga survei SRC, Jumat 24 Februari 2017, di Hotel Mulia Indah Palopo.
Baca juga: Abraham Samad Tertinggi di Palopo, Kalahkan Dua Putra Kahar Mudzakkar
Dari sejumlah nama yang disebut-sebut kuat maju bersaing di Pilwalkot Palopo 2018 mendatang, tercatat incumben Judas Amir masih tertinggi tingkat elektabilitasnya.
Hanya saja, lawan beratnya pada putaran kedua Pilwalkot Palopo 2013, Haidir Basir (HB) masih beda tipis.
Tingkat keterpilihan atau elekatabilitas Judas Amir hanya 20,8 persen, sedangkan HB 19,5 persen. Menyusul wakil wali kota Akhmad Syarifuddin atau Ome sebesar 15,5 persen, mantan wawali Palopo Rahmat Masri Bandaso (RMB) 9,0 persen.
Nama pendatang baru, Budi Sada sudah mencapai 5,5 persen, disusul mantan Calon Wali Kota Palopo Alimuddin Nur 4,0 persen, dan mantan Sekda Palopo Martin Jaya 3,0 persen. Sementara elektabilitas figur lainnya di bawah 2 persen.
Sedangkan tingkat popularitas bakal calon Wali Kota Palopo tetap tertinggi incumben, sebesar 94,8 persen. Judas tetap disusul HB 85,8 persen, lalu Ome 79 persen, dan RMB 78 persen.
Sedangkan Martin Jaya di angka 56 persen, beda tipis dari Budi Sada 54 persen, disusul Andi Timo Pangerang sebesar 49,8 persen, beda tipis Farid Kasim Judas 89 persen, dan Andi Fauziah Hatta atau Andi Ichi sebesar 45,8 persen.
Sedangkan figur lainnya, tingkat popularitas di bawah 36 persen. Bahkan sejumlah figur yang telah memasang baliho di sejumlah sudut kota, tingkat popularitasnya di angka di bawah 1 persen. Seperti Syawaluddin Arif, dr Thamrin Jufri, dan Salahuddin Abadi.
Sementara untuk tingkat akseptablitas atau penerimaan bakal calon Wali Kota Palopo masih tertinggi Judas Amir, yakni sebesar 78,3 persen. Menyusul RMB sebesar 69,3 persen. Sedangkan HB hanya 67,8 persen.
Sedang Ome 62,8 persen. Disusul Martin Jaya 48 persen dan Budi Sada 39 persen. Figur lainnya semuanya di bawah 38 persen.
Direktur SRC, Surahman SPd MPd, menjelaskan, survei ini menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan mulstistage random sampling atau acak satu tahap dengan melibatkan 400 responden, yang tersebar dari 9 kecamatan di Kota Palopo.
Tingkat kepercayaan untuk hasil survei ini sebesar 95 persen, dengan margin error sebesar 4,9 persen. Survei ini dilakukan Januari 2017.
"Survei ini melibatkan responden 50,5 persen laki-laki, dan 49,5 persen perempuan. Sementara populasi seluruh warga Palopo berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sedangkan dari latar belakang pendidikan responden 49,5 persen SMA/sederajat," jelasnya.
Latarbelakang suku dari eesponden, yakni suku Bugis 30 persen, Toraja 20 persen, Luwu 42,3 persen, selebihnya ada Makassar, Jawa, Tionghoa, dan suku lainnya.
Sedangkan profesi responden, yakni 9,8 persen, PNS, 31,5 persen wiraswasta, karyawan swasta 9,5 persen, 8,3 persen petani/nelayan, 4,3 persen buruh, 2,3 persen pensiunan, dan pekerjaan lainnya 20,5 persen.
Sementara dari segi penghasilan responden dari perkerjaan utama, 23,5 persen berpenghasilan di bawah Rp500.000, 20 persen antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta, 21 persen antara Rp1,5 juta hingga Rp3 juta, selebihnya berpenghasilan Rp3,5 juta ke atas. (del)