Namanya kakek Buntang. Ia hidup sebatang kara dan hanya hidup dari belas kasihan orang lain. Keadaan ekonominya membuatnya harus tinggal di gubuk tidak layak huni yang dibangun di atas lahan warga yang kasihan padanya.
"Saya hanya hidup sendiri, tidak pernah mendapat bantuan pemerintah, beras raskin harus punya uang Rp25 ribu, baru bisa didapat. Biasanya saya hanya di beri bantuan sama tetangga dan warga yang kasihan lihat saya," tutur Buntang.
Setelah ramai diberitakan sebelumnya, membuat Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Luwu, merasa iba dan mengunjungi kakek Buntang.
Baca berita sebelumnya: Masih Ada Warga Luwu yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Cerita sedih kakek Buntang membuat orang yang mendengarnya pasti meneteskan air mata. Alasan itulah mendorong Pospera Luwu untuk membantu kakek Buntang.
Pospera Luwu tergerak untuk mengajak masyarakat secara gotong royong membantu kakek buntang.
“Kita harus membantu kakek Buntang. Indonesia dikenal dengan budaya gotong royong. Mari kita bersatu membantu kakek buntang dengan menggalang dana untuk membantu kehidupannya,” tandas Acca, Ketua DPC Pospera Luwu.
Acca sapaan akrabnya, juga merasa kecewa karena pemerintah tidak begitu memperhatikan nasib kakek Buntang.
“Kami sudah konfirmasi, kakek buntang bahkan tidak terdata untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat yang menjadi program Jokowi JK. Alasan itulah yang mendorong Pospera Luwu memperjuangkan hak kakek Buntang,” tegasnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membantu kakek Buntang, dengan memberikan donasi untuk meringankan beban kakek Buntang dengan mengirim donasi ke situs donasi online, Kitabisa.com. Jika anda tergerak hatinya memberikan bantuan seikhlasnya, bisa klik link https://kitabisa.com/bantukakekbuntang.
“Alhamdulillah, kita baru buka donasi ini tanggal 1 Maret 2017. Per hari ini 2 Maret 2017 sudah terkumpul Rp770.438. Semoga kita bisa bersatu membantu kakek buntang,” harapnya. (ilham)