Cakka. |
Namun, Cakka, sapaan akrab Andi Mudzakkar, menyatakan, somasi yang dilayangkan oleh warga Karetan, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, adalah salah alamat atau tidak tepat sasaran. Sebab lahan tersebut sudah dihibahkan ke Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, dan bersertifikat atas nama Unanda.
"Somasi itu salah alamat. Sebab tanah tersebut merupakan tanah milik pemda, yang telah dihibahkan oleh pihak pemkab ke pihak Kampus Unanda, jadi surat somasi itu harusnya dilayangkan kepada pihak Unanda, karena lahan itu sudah milik unanda," ujarnya, saat ditemui di Rujab Bupati Luwu, Belopa, Selasa 18 April 2017.
Selain itu, ia menjelaskan, tanah eks kebun karet yang merupakan tanah milik negara yang dikuasai oleh Pemerintah untuk diatur peruntukannya sesuai undang-undang yang berlaku. Jadi lahan berada di Walmas tersebut ada yang diberikan untuk fasilitas umum, diberikan untuk masyarakat, diberikan untuk kepada instansi dan termasuk untuk Unanda.
"Tanah itu memang milik negara yang dikuasai oleh Pemerintah yang telah di atur peruntuhkannya ada yang di berikan untuk fasilitas umum, masyarakat, untuk instansi contoh diberikan untuk markas brimob sekitar 20 hektar termasuk pemberian lahan ke Unanda 30 hektar, yang telah bersertifikat atas nama unanda jadi otomatis lahan tersebut sudah menjadi milik Unanda," jelasnya.
Terkait adanya aksi penolakan warga, Cakka sebutan akrab Andi Mudzakkar selaku Pemeeintah Kabupaten Luwu mengambil jalan tengahnya, yakni pihak Unanda juga harus legowo membiarkan warga memanen padinya dulu, atau melakukan ganti rugi untung terhadap tanaman padi warga. Pihak unanda juga harus melakukan pendekatan yang baik terhadap warga yang berada disitu.
"Kalau sudah menanam padi misalnya di beri jedah waktu 3 bulan saya pikir masyarakat dengan negosiasi yang bagus dan pendekatan kepada masyarakat, pasti masyarakat juga mau," tuturnya.
Cakka, juga mengatakan kalau pembangunan Unanda di wilayah tersebut akan memberikan efek multiplayer ekonomi masyarakat, menambah jumlah penduduk, sebagai sentra pendidikan, ekonomi masyarakat sekitar akan tumbuh, dan lain-lain dalam rangka mendukung walmas menjadi daerah otonom kedepannya.
Sekiranya hal ini yang perlu untuk disosialisasikan untuk mendukung pembangunan Unanda. "Namun demikian, kalau misalnya memang pihak Unanda merasa terhambat, maka kami akan menyiapkan lahan, tapi konsekuensinya di Belopa di pinggir pantai, sehingga dana yang Unanda tidak kembali ke pusat," ujarnya. (Ilham)