Puluhan siswa melakukan aksi solidaritas membawa keranda mayat sebagai bentuk keprihatinannya. (-ist-) |
Mereka melakukan aksi membawa keranda mayat dengan longmarch mulai dari Kantor Polsek Wara Selatan sampai sekolahnya, Jl Pantai 2 Songka, Kota Palopo, Sulsel.
Mereka melakukan aksi solidaritas dalam menyikapi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tak kunjung cair, pasca diambil alihnya urusan SMA/SMK ke Provinsi. Sehingga sekolahnya, terutama guru honorer tak kunjung menerima jerih payahnya sebagai guru selama 2017 ini.
Menanggapi aksi ini, Salah Seorang Guru SMKN 4 Palopo, Umrah Ruslan, mengaku terharu dengan solidaritas para siswanya. Ia mengaku terharu atas kepedulian siswanya, setelah mengetahui dana BOS belum cair di provinsi, sehingga baik sekolah, maupun gurunya, belum mendapatkan hasil jerih payahnya selama ini.
"Terharu sekali-ka lihat mereka mau turun ke jalan sampaikan aspirasinya, hanya gara-gara dana BOS ini tidak cair-cair selama empat bulan ini. Kere sekali sekolah. Dimana dikka' hatinya itu petinggi-petinggi di provinsi," ujarnya, dengan logat khas Palopo.