Khawatir Terjadi Lonjakan Harga Jelang Ramadan, Pedagang Minta Pemkab Pantau Harga

Ilustrasi. 

LUWU, TEKAPE.co - Para pedagang sembako, terutama pedagang ayam di Pasar Sentral Belopa, Luwu, Sulsel, khawatir semua harga melonjak menjelang bulan Suci Ramadan.

Untuk itu, mereka berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu, untuk turun memantau harga. Harapannya, tidak terjadi lonjakan harga sembako, terutama ayam.

Sebab saat ini, harga kebutuhan pokok di pasar sentral Belopa, Kabupaten Luwu, mulai naik. Minyak goreng curah, beras, dan gula pasir, mengalami kenaikan harga.

Intan, pedagang sembako, menuturkan, kenaikan harga tersebut, sudah lazim terjadi, menjelang bulan puasa. Dia juga tidak tahu persis, apa penyebab naiknya harga sembako.

"Beras dari harga Rp7 ribu perkilo, naik menjadi Rp 8 ribu. Begitupun minyak goreng curah, naik Rp 1.000 perliternya," katanya, Selasa 9 Mei.

Hal serupa juga terjadi pada harga ayam potong. Sebelumnya, dijual Rp 16.500 sekarang naik menjadi Rp 17.000 hingga Rp 18.000 perkilogramnya. Pedagang mengakui, kenaikan harga ini, sudah terjadi beberapa hari lalu.

"Kami juga heran, setiap mau puasa, harga pasti naik, anehnya, karena kami tidak pernah tahu apa penyebabnya," kata Erni Ganing, pedagang ayam di Pasar Sentral, Belopa.

Dia berharap, Pemerintah bisa memantau harga ayam dan sembako, sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang signifikan.  Sebab kata Erni, jika terjadi kenaikan harga, pasti akan berimbas pada daya beli masyarakat.

"Sekarang pembeli masih ramai pembeli, tapi kalau harganya terus naik, pasti konsumen akan berkurang," katanya.

Sebelumnya, Kapolres Luwu, AKBP Ahmad Yanuari Insan, berjanji akan menindak pedagang yang sengaja memainkan harga sembako. (ham)