Select Menu

Headline

Politik

Metro

Hukrim

Peristiwa

Video

Religi

» » » » » Menapaki Jejak Masuknya Islam di Tana Luwu

Menapaki Jejak Masuknya Islam di Tana Luwu
Makam Maddika Bua Tandi Pau. 
LUWU, TEKAPE.co -- Dalam rangka bulan suci Ramadan 1438 H, Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Luwu, Ansir Ismu, bersama Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja, melakukan kunjungan ke objek bersejarah di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulsel, Senin 29 Mei 2017.

Salah satu objek bersejarah yang dikunjungi yakni Lapandoso dan Assalange, di Kecamatan Bua, Luwu. Tempat tersebut merupakan tempat pertama kalinya Islam masuk di Luwu.

"Dalam rangka bulan suci Ramadan ini, kita lakukan kunjungan ke objek wisata bersejarah di Kecamatan Bua, yakni Makam Maddika Bua Tandi Pau, kemudian dilanjutkan ke Lapandoso," jelas Kabag Humas Pemkab Luwu, Ansir Ismu.

Dalam kunjungan ini, dimaksudkan untuk menumbuh kembangkan kepedulian terhadap objek bersejarah di Luwu, yakni tempat kali pertama Islam masuk di Luwu.

Sebelumnya, dalam kunjungan tersebut, Ansir Ismu dan Syaifuddin Kaddiraja, beserta rekan media melakukan kunjungan ke Assalange, Makam Maddika Bua VIII, Tandipau, di Desa Tiromanda, Bua. Tandipau merupakan orang pertama di Luwu yang memeluk Islam.

"Di Assalange adalah makam Maddika Bua VIII bernama Tandipau. Kita meyakini bahwa ia merupakan orang pertama memeluk Islam di Bua pada khususnya, dan pada Luwu pada umumnya. Pembala Islam pertama masuk Islam di Luwu, tiga muballig yang pertama adalah Datuk Sulaiman, Datuk Ribandang, dan Datuk Ri'tiro," jelas Maddika Bua, Syaifuddin Kaddiraja.

Syaifuddin Kaddiraja, menceritakan, awalnya Maddika Bua Tandipau bermimpi didatangi tiga bulan. Ia terheran karena biasanya bulan hanya satu. Tapi memang dalam ajaran naskah sudah ada disebut kata Islam.

Setelah itu, datanglah Lakiwajo memberitahukan ke Maddika Bua Tandipau, kalau ada perahu masuk di Pabaresseng (Lapandoso), yang ditumpangi orang berjubah. Saat turun dari perahu, ketiga muballig tersebut kemudian mencari pemimpin wilayah ini.

"Saat itulah Maddika Bua Tandipau memanggil para tokoh adatnya. Maddika Bua yang menggunakan perahu yang bernama Lalui Bue (Kulit Kacang) dan Datuk Sulaiman Menggunakan Lalui Timara (kulit tima). Kita tidak tau apakah namanya itu perahu atau bentuknya yang mirip itu tidak kita tahu," tuturnya.

Syaifuddin Kaddiraja, menambahkan, singkat cerita, Maddika Bua bertemu dengan ketiga muballig tersebut dan saling menguji kesaktian.

Tandipau menyusun telur ke atas, namun tidak jatuh. Datuk Sulaiman mengambili salah satu telur yang berada di tengah, namun juga tidak jatuh.

"Selanjutnya Tandipau mengisi salah satu tempat air yang disebut 'Balubu.' Saat dibalikkan air itu tidak tumpah. Sementara Datuk Sulaiman meminta izin dan permohonan maaf sebelumnya kepada Tandipau, untuk memecahkan Balubu. Saat dipecahkan airnya, tidak tertumpah dan masih seperti wadah balabu tersebut. Disitulah akhirnya Maddika Bua Tandipau mengucap dua kalimat syahadat," kisah Syarifuddin Kaddiraja.

Usai mengunjungi makam Tandipau, Kabag Humas Ansir Ismu dan Maddika Bua Syaifuddin Kaddiraja, serta rekan media, melanjutkan perjalanan ke situs sejarah pendaratan Datuk Sulaiman dan kedua muballig, yakni di Desa Pabbarassang, objek wisata Lapandoso.

"Di sinilah (Lapandoso, red) tempat pertama kali Maddika Bua Tandipau mengucapkan dua kalimat syahadat. Saat itu, ditancapkanlah tiang sebagai penanda, yang diberi nama Lapandoso. Selain itu, objek sejarah yang menadakan masuknya Islam di Bua, yakni masjid Jami Bua di Desa Tanarigella," ucap Maddika Bua, Syaifuddin Kaddiraja.

Sementara itu, Kabag Humas, Ansir Ismu, melanjutkan kunjungan objek sejarahnya ini di Masjid Jami Bua yang akan menyaksikan langsung kebersamaan masyarakat Bua yang terus dijaga hingga sekarang. (ilham)
Menapaki Jejak Masuknya Islam di Tana Luwu

Menapaki Jejak Masuknya Islam di Tana Luwu
Kabag Humas Luwu Ansir Ismu (kiri) bersama Maddika Bua Andi Syaifuddin Kaddiraja (kanan). 

Diposting Oleh Tekape

TEKAPE.CO adalah portal berita atau media online yang berpusat di Kota Palopo. Media ini didirikan untuk menjawab kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post
Comments
0 Comments

No comments:

Komentar Anda

Tinggalkan komentar untuk berita ini

Terbaru

Recent Posts Widget