Pasca launching, pusat pelayanan perizinan itu langsung diserbu para pelaku usaha. Kegiatan itu merupakan proyek perubahan yang digagas oleh Bidang Penanaman Modal Lutra, yang juga inovasi proyek perubahan Latpim III LAN Makassar.
"Hari ini kita baru melakukan launching. Alhamdulillah antusias masyarakat begitu besar untuk mengurus izin usahanya," kata Kepala Bidang Penanaman Modal Lutra, Enny Thahar.
Menurut istri Wakil Bupati Luwu Utara, Thahar Rum ini, masih banyak pelaku usaha yang belum memiliki izin usaha. Sehingga dengan program jemput bola tersebut, memudahkan untuk mengurus izin usaha.
"Jadi kita ini langsung jemput bola. Karena selama ini mereka malas urus izin karena semua harus diurus di kantor," tambahnya.
"Sengaja kita dilakukan di pasar karena banyak pelaku usaha dan UKM yang tidak memiliki izin. Atau pernah punya, namun tidak dilakukan perpanjangan," ungkapnya.
Harapannya, dengan adanya program itu, membantu masyarakat sadar akan pentingnya izin usaha. Serta bagi pemerintah sendiri, secara tidak langsung dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah seorang pemilik usaha meuble dari Desa Buangin, Wahidin mengaku senang dengan adanya layanan perizinan yang dilaksanakan di Pasar Sabbang.
"Usaha saya sudah hampir 5 tahun berjalan, tapi tidak memiliki izin karena saya malas pergi urus. Dan saya tidak paham bagaimana caranya. Tapi dengan adanya seperti ini, ternyata sangat gampang," ucapnya.
Pengurusan izin jemput bola ini, seperti Situ, Siup dan TDP bisa langsung terima di tempat. Namun ada beberapa izin yang harus menunggu beberapa hari seperti HO, karena harus ada kelengkapan berkas dalam hal ini persetujuan dari tetangga.
Diketahui, program layanan cepat capai yang dilaksanakan oleh Dinas Perizinan Luwu Utara ini, dilaksanakan di empat kecamatan untuk tahap awal. Yaitu di Kecamatan Sabbang, Sukamaju, Mappedeceng, dan Masamba. (jsm)