Select Menu

Headline

Politik

Metro

Hukrim

Peristiwa

Video

Religi

» » Peringati HUT Desa Transmigran, Husler Bilang Tak Ada Istilah Pendatang dan Pribumi

Peringati HUT Desa Transmigran, Husler Bilang Tak Ada Istilah Pendatang dan Pribumi
HM Thorig Husler. 
LUTIM, TEKAPE.co - Bagi warga Desa Argomulyo, Kecamatan Kalaena, Kabupaten Luwu Timur, tanggal 15 Januari menjadi hari bersejarah. Sebab tanggal itulah, warga transmigran datang ke desa itu untuk menata hidup.

Minggu, 15 Januari 2017, tepat 40 tahun silam, desa tersebut menjadi tempat baru bagi para transmigran asal pulau Jawa.

Hingga saat ini mereka menetap di desa yang kini menjadi salah satu desa dengan potensi pertanian yang cukup produktif di wilayah Kabupaten Luwu Timur.

Untuk memperingati hari bersejarah tersebut, warga desa menggelar acara petingatan hari ulang tahun transmigrasi Desa Argomulyo ke-40 yang digelar di Balai Desa, Minggu (15/01/2017).

Tari Pa'duppa khas suku bugis dan kesenian kuda lumping menyambut kedatangan Bupati Luwu Timur, Muh Thorig Husler, saat tiba di Desa itu. Inilah asimilasi budaya yang cukup menarik didaerah ini. 

Tradisi setempat tetap menjadi identitas budaya yang selalu dapat berdialog dengan tradisi yang dibawa oleh para transmigran.

"Inilah Indonesia mini. Hampir seluruh suku dan kebudayaan ada disini (Luwu Timur, red)," kata Husler, mengawali sambutannya.

Husler berkeyakinan jika keragaman itulah yang menjadi kekuatan Kabupaten Luwu Timur yang tak dimiliki daerah lain.

Husler berjanji tak akan membeda-bedakan warganya dalam pelayanannya. Menurutnya tak ada istilah pendatang maupun pribumi dalam melayani masyarakat. "Semuanya sama, warga Luwu Timur," tegasnya. 

Husler juga meresmikan penggunaan Kantor Desa Argomulyo, yang belum lama ini rampung pembangunannya. Ia menekankan kepada seluruh aparat desa agar kantor tersebut digunakan sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat.

Husler juga menjelaskan tentang programnya dalam bidang pendidikan. Generasi muda di Kabupaten Luwu timur akan mendapat program bantuan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu. Pemerintah dan DPRD pun telah menyetujui untuk mengalokasikan dana sebesar Rp10 milliar untuk tahun ini.

"Ini adalah program pengganti dari program pendidikan gratis untuk mahasiswa yang tidak lagi diperbolehkan oleh undang-undang," terang Husler.

Lebih lanjut Husler menjelaskan, tidak hanya bidang pendidikan, di bidang kesehatan dan infrastruktur desa juga akan terus dibenahi oleh pemerintah.

"Saya tetap komitmen dengan Visi Misi yang pernah saya janjikan," kunci Husler. (hms)

Diposting Oleh Tekape

TEKAPE.CO adalah portal berita atau media online yang berpusat di Kota Palopo. Media ini didirikan untuk menjawab kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post
Comments
0 Comments

No comments:

Komentar Anda

Tinggalkan komentar untuk berita ini

Terbaru

Recent Posts Widget