Pencarian orang hilang yang diduga terseret arus sungai. |
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggualangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, bersama Tim Sar Polres Luwu, Pemadam Kebakaran, Tagana, dan Pramuka Peduli, yang turun langsung melakukan pencarian warga Desa Saronda, kelahiran Gowa 17 Juni 1962 itu, belum menuai hasil.
Dalam pencarian tersebut, turut dibantu Tim Basarnas dari pos Bone sebanyak delapan orang, yang juga turun langsung melakukan pencarian di hari ke dua.
Pencarian difokuskan dengan menyisir Sungai Suso sampai ke muara. Untuk menyusuri sungai tersebut Tim Basarnas dan BPBD, mengerahkan tiga perahu karet untuk membantu pencarian.
Kepala BPBD Luwu, Muh Jihad, menuturkan, proses pencarian korban akan terus dilakukan, jika kondisi cuaca mendukung. Sesuai SOP pencarian korban akan berlangsung selama tujuh hari.
"Pencarian akan terus kita lakukan selama tujuh hari sesuai dengan SOP-nya," tuturnya.
Sementara itu, belum bisa dipastikan kalau warga Saronda ini hanyut. Pasalnya tidak ada yang melihat langsung korban terhanyut.
Namun, berdasarkan sejumlah saksi mata menuturkan, saat peristiwa terjadi debit air Sungai Suso, memang sedang tinggi, sehingga diperkirakan, korban terseret jauh dari lokasi kejadian.
"Belum dipastikan apakah korban hanyut atau tidak, karena tidak ada warga yang liat korban terseret air di sungai. Sekarang sudah dua hari proses pencarian, namun belum ada tanda-tanda yang menunjukkan keberadaan korban," ujar Jihad.
Untuk saat ini pencarian tetap difokuskan di sungai dan sebagian warga Desa Saronda juga melakukan pencarian di sekitaran kebun korban. (ilham)
KTP korban yang hilang. |