Alat berat yang beraksi di Karetan. |
Warga yang mengelola lahan tersebut menghalang-halangi alat berat yang hendak mengeksekusi sawah yang berisi padi siap panen, atau tinggal beberapa hari sudah siap panen.
Pengosongan lahan areal persawahan seluas 30 hektare itu, dilakukan Unanda dengan bantuan aparat gabungan Polres Luwu, Satpol PP serta aparat TNI untuk mengawal jalannya pengosongan.
Juga dikerahkan satu unit alat berat untuk menggusur padi siap panen diatas areal lahan yang diklaim milik Unanda itu.
Detik-detik awal dimulainya pengosongan lahan itu, aparat mendapat perlawanan dari warga sekitar, khususnya pemilik tanaman padi tersebut. Warga menghalangi jalannya proses pengosongan lahan.
Kapolres Luwu, AKBP Ahmad Yanuari Insan, menyebutkan, ada sekitar 30 orang yang diamankan atas peristiwa tersebut. Namun menurutnya, mereka diamankan sifatnya pembinaan semata.
Untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan, pihak aparat gabungan dari Polres Luwu, Satpol PP serta TNI masih berada dilokasi selama tiga hari pasca eksekusi.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Unanda Palopo, Musafir Turu, menyebutkan, lahan seluas 1 hektar yang berisi padi warga tersebut akan diganti, dengan estimasi 5 ton gabah per hektar.
"Ini lahan pemerintah yang telah dihibahkan kepada Unanda, dan sudah bersertifikat atas nama Unanda. Kita percepat eksekusi karena dana pembangunannya sudah turun sejak Desember 2016, dan semestinya harus berjalan sejak Januari 2017, namun sampai sekarang belum berjalan. Sehingga kalau lebih lambat lagi, kita takutkan dana itu akan kembali ke pusat," jelasnya. (del)