Muhammad Jihad. |
Dimana saat ini bisa di lihat kondisi alam Luwu saat ini dengan seksama terutama untuk kawasan pegunungan boleh dikata hampir semua gundul akibat perambahan hutan, berkebun secara tidak teratur seperti halnya bantaran sungai di jadikan kebun, sehingga terjadi penyempitan dan pendangkalan sungai.
"Di ciptakannya langit dan bumi beserta isinya kan untuk kita jaga dan peliharan, nah persoalannya sekarang, manusia menebang pohon sembarangan, berkebun tidak tertur, bahkan bibir sungan di jadikan kebun, apalgi yang berada diatas gunung, inilah akibatnya sehingga terjadi bencana, baik itu longsor atau banjir," ungkap Kepala BPBD Luwu, Muhammad Jihad.
Jihad, mengatakan hampir semua Kecamatan di Luwu memiliki titik rawan bencana, apalagi dengan melihat georafis Luwu yakni daerah pegunungan ditambah lagi dengan cuaca yang kadang tidak menentu.
Untuk mengantisipasi agar tidak lagi ada bencana di Luwu ini kedepannya, Selaku Pemerintah Kabupaten Luwu, melalui BPBD Luwu serta dinas terkait, akan melakukan pencegahan dengan cara menghimbau agar masyarakat di Kabupaten Luwu ini, tidak menebang atau merambah hutan lindung, menjaga sungai, yang harusnya di pelihara dan di jaga.
"Kita upayakan kedepannya di sepanjang bantaran sungai itu ada jarak sekitar 50 meter dari bantaran sungai yang tidak boleh dilakukan penebangan atau berkebun, dan juga menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan penebangan atau merambah hutan lindung," ucap Jihad.
Disamping itu, upaya atau langkah pencegahan terhadap bencana di Luwu ini, akan dilakukan pengerasan tebing yang rawan longsor dan normalisasi sungai yang mengalami penyempitan dan kedangkalan. Sehingga bencana di Luwu ini tidak terjadi lagi. (ilham)